Dari Amerika Kurindukan Ka'bah: Kisah Perjalanan Pradana Boy Z.T.F di Amerika

Jum'at, 23 Agustus 2019 06:12 WIB   Administrator

 

Pradana Boy ZTF,Dosen Prodi Hukum Keluarga Islam, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang kini juga berstatus sebagai asisten staf khusus kepresidenan bidang keagamaan internasional berhasil menerbitkan buku berjudul "Dari Amerika Kurindukan Ka'bah" yang dirilis pada Senin, 19 Agustus 2019 oleh penerbit Bhuana Ilmu Populer yang merupakan bagian dari Kelompok Gramedia. Buku ini memuat 18 tulisan dari kunjungannya ke 7 negara bagian dan 17 kota di Amerika Serikat selama 6 minggu. 

 

Buku tersebut merupakan rangkaian kisah perjalanan beliau ketika mengikuti kursus singkat di University of Massachusetts pada Juni-Agustus 2017. Tujuh universitas yang dikunjungi ialah University of Massachusetts Amherst, Harvard University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), Trinity College, Yale University, Shippensburg University, dan Shepherd University.  

 

Tujuh Negara bagian yang dikunjungi; seperti California, Connecticut, Massachusetts, New York, Pennsylvania, Virginia, dan Illinois. 17 kota yang sangat terkenal; seperti Boston, Chicago, Cambridge, Hartford, Los Angeles, New Haven, New York, dan Washington DC. Kunjungan itu juga membawa Pradana Boy belajar kepada sedikitnya 25 profesor dari berbagai universitas di kawasan pantai timur Amerika Serikat.

 

"Perjalananku AS ini sangat mahal, dalam arti hakiki maupun majazi. Maka, saya harus mengabadikan perjalanan yang mahal ini. Di samping itu, pemahaman masyarakat muslim di Indonesia terhadap AS barangkali banyak didominasi oleh prasangka dan stereotype. Nah, banyak hal yang tak terbukti, meskipun ada juga yang benar. Tulisan ini ingin mengungkapkan sisi-sisi Amerika Serikat yang tak banyak ditemukan di media" ungkap Pradana Boy dalam wawancara singkat dengan editor Klikmu.co.

 

Judul buku "Dari Amerika Kurindukan Ka’bah" terinspirasi dari sebuah kejadian unik yang beliau alami ketika beliau shalat menghadap ke barat, padahal dari AS seharusnya kiblat berada di sebelah timur sehingga Kejadian tersebut diabadikan sebagai judul dari buku ini.

 

 

Shared: