Sharing Season Bersama Alumni HKI Dari Pengadilan Agama Tilamuta Gorontalo

Author : Administrator | Sabtu, 29 Agustus 2020 00:00 WIB
 
Sharing season alumni HKI merupakan program akademik yang diselenggarakan oleh prodi HKI FAI UMM bekerjasama dengan Lab Syariah FAI UMM. Program ini bertujuan untuk memberikan cerita pengalaman alumni kepada masyarakat luas dengan mendatangkan para alumni yang sudah terjun di beberapa instansi baik negeri maupun swasta.
 
Kegiatan yang diselenggarakan dua minggu sekali ini dilakukan secara daring dengan menggunakan platform Instagram @hkiumm dan @labsyariahumm dengan harapan isi materi dapat tersampaikan luas kepada masyarakat umum dan mahasiswa HKI. Selain itu dapat menjadi dokumentasi akademik prodi.
 
Selain sebagai ajang silaturahim dengan alumni, sharing season alumni HKI diselenggarakan sebagai bentuk motivasi kepada calon mahasiswa HKI dan juga para Mahasiswa HKI yang sedang menempuh kuliah yang bercita-cita ingin menjadi praktisi hukum baik itu Hakim, Advokat, Akademisi, Panitera, Konsultasi hukum dan lain-lain. Dengan harapan dapat mengantarkan mahasiswa meraih cita-citanya.
 
Sabtu, 29 Agustus 2020, kegiatan tersebut berkesempatan mendatangkan alumni HKI yang berkerja sebagai Hakim di Pengadilan Agama Tilamuta Gorontalo bersama Rendra Widyakso dan dipandu oleh Soni Zakaria sebagai Hostnya. Maka dari itu obrolan santai dari acara ini lebih banyak bericara mengenai profesi Hakim. Dalam obrolan santai tersebut, Rendra menjelaskan sekaligus berbagi tips dan trik bagaimana menjadi Hakim yang berintegritas dan juga bagaimana trik agar lulus tes perekrutan CPNS dengan formasi Hakim.
 
Mantan ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) 2014 menceritakan menjadi Hakim tidak terlepas dari bekal yang ia tempuh selama masih duduk di bangku kuliah terutama kuliah di prodi Hukum Keluarga Islam. Karena di prodi tersebut terdapat program unggulan yaitu Twinning Program. Di program itulah bekal penguasaan materi hukum baik perdata maupun pidana, serta hukum Islam dan hukum positif mampu membawa dia sampai lulus di tahap akhir dan diterima sebagai Cakim (Calon Hakim).
 
Selain itu Rendra yang merupakan lulusan terbaik peringkat 1 Universitas tahun 2017 juga menjelaskan bahwa bekal kuliah dengan rajin tidak cukup menjadi bekal agar lulus menjadi Hakim, kuliah yang rajin hanya mengantarkan mahasiswa pada IP tinggi. Sebagai mahasiswa juga harus aktif di berbagai organisasi terserah apapun organisasinya yang jelas bukan organisasi yang terlarang.
 
Dengan aktif berorganisasi kita akan mendapatkan banyak hal baik dalam hal ketrampilan leadership, jejaring, public speaking, negoisasi dan lain-lain. Selain itu terbiasa dengan penerapan manajemen waktu yang baik, sebab dengan beroraganisasi waktunya akan terasa lebih sempit karena harus dibagi antara kuliah, belajar, mengerjakan tugas, serta acara organisasi. Dari situlah setelah lulus dari bangku kuliah punya ketrampilan manajemen waktu yang baik dan mental kesiapan mengahadapi sesuatu.
 
Berikutnya tak lupa Rendra yang selalu meraih IP 4 juga menyampaikan bahwa magang mandiri di beberapa instansi hukum juga berpengaruh terhadap ketrampilan dan wawasan kita sebagai ahli hukum. Dengan menyempatkan diri magang di tempat semisal di LBH secara tidak langsung melatih diri kita agar terbiasa dengan menyelesaikan kasus-kasus hukum. Ia menyarankan agar mahasiswa HKI berani meminta tolong agar diberikan kesempatan magang terutama dengan para senior yang sudah terjun di dunia praktisi hukum.
 
Arahan berikutnya ia menyampaikan selama kuliah seringlah ikut berdiskusi dan bergabung bersama forum forum akademik, sebagai contoh pengalaman dia sewaktu masih kuliah dan bergabung di komunitas akademik semisal di PSIF (Pusat Studi Islam dan Filsafat) kemudian FORSIFA (Forum Studi Islam dan Filsafat) atau di organisasi lain berpengaruh terhadap wawasan dia ketika mengahadapi tes tulis dan wawancara. Dengan berbekal diskusi mengenai filsafat mampu membawa dia menjawab soal-soal yang berkaitan dengan kewarganegaran dan Pancasila karena kebanyakan soalnya lebih kepada hal hal yang filosofis.
 
Terakhir Rendra yang merupakan kader IMM Tamaddun FAI berpesan kepada mahasiswa HKI yang ingin meraih cita-citanya bahwa “kesempatan hanya satu kali. Oleh karena itu gunakanlah kesempatan yang ada karena kesempatan tidak akan datang untuk kedua kalinya, serta pandai-pandailah melihat peluang.
 
Tak lupa sebelum mengakhiri obrolan santai kali ini, Rendra mengucapkan terima kasihnya terhadap prodi HKI UMM terutama terhadap Fakultas karena di sana teradapat program intensif Bahasa Arab, sehingga berkat program tersebut alumni HKI bisa berkompetisi dengan yang lain saat tes baca kitab kuning dalam perekrutan calon Hakim. (SZ)
Tanggal : 29 Agustus 2020
Tempat : Instragram Live
Shared: