Keterbatasan Tak Menghalangi Kesuksesan
Jum'at, 18 September 2020 00:00 WIB
Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang, kembali mengadakan Sharing Session bersama alumni. Kali ini, Prodi HKI mengundang Syarifah Isnaini, S.H., yang saat ini sedang menempuh program Magister di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dengan beasiswa Program Master Lanjut Doktor (PMLD) dari Kementrian Agama.
Dalam sharing session pada sabtu 12 September 2020 yang dipandu oleh Imroatus Solihah, S.H., S.Sy., M.H. Syarifah menceritakan berbagai pengalaman mulai saat kuliah strata Satu di prodi HKI hingga ia bisa lolos beasiswa PMLD. Menurut Syarifah banyak hal yang harus dipersiapkan untuk dapat memenangkan beasiswa PMLD ini.
Dengan durasi sekitar satu setengah jam, Syarifah menuturkan, persiapan agar dapat memenangkan beasiswa PMLD. Menurutnya, kunci utama lulus beasiswa ini adalah restu dari orangtua. Syarifah meyakini bahwa segala restu dan doa orangtua adalah kunci kesuksesan studinya. Selain itu, hal yang tak kalah penting harus dimiliki adalah tekad dan keinginan yang sangat kuat. Dua hal tersebut, menurutnya adalah modal utama tidak hanya memenangkan beasiswa PMLD, lebih jauh, untuk kesuksesannya.
Menurut Syarifah, persiapan memenangkan beasiswa, tidak dimulai sejak lulus Strata satu, namun harus dimulai saat masih menjadi mahasiswa strata satu. Persiapan yang dimaksud adalah dengan memperbanyak karya tulis baik ilmiah maupun artikel ringan, terutama yang telah terbit di Media Massa baik cetak maupun online. Penilaian berkas karya adalah salah satu aspek penilaian yang tinggi agar dapat lulus beasiswa LPDP.
Selain itu, persiapan TOEFL dan TOAFL, yang menurut Syarifah telah ia siapkan selama kuliah strata satu. Diakui oleh Syarifah, meski ia mengalamai keterbatasan ekonomi, namun ia tak patah semangat. Syarifah memaksimalkan tes TOEFL gratis di internet. Bahkan, karena tak menempuh jalur pendidikan TOEFL secara formal, Syarifah sering berbicara dengan tembok untuk melatih kemampuan speaking-nya.
Persiapan selanjutnya adalah fokus proposal penelitian yang diajukan saat mendaftar beasiswa PMLD harus linier dengan skripsi. Hal ini sangat penting, menurut Syarifah, Panitia PMLD sengaja mencari calon mahasiswa yang fokus pada isu penelitian tertentu.
Tak lupa, Syarifah berbagi tips agar lulus tahap wawancara. Menurutnya, ketika wawancara jangan menunjukkan sifat jumawa dan sok tahu. Saat mengutip pendapat, usahakan ingat betul kutipan dari sumbernya. Sifat jumawa ini bisa menjadi bumerang pada pelamar beasiswa PMLD, karena menurutnya, sikap menunjukkan akhlak, dan akhlak menjadi aspek penting penilaian.
Terakhir, untuk Tes Potensi Akademik dan Psikotes, Syarifah kembali belajar dari internet. Ia tak membeli buku secara khusus karena keterbatasan ekonominya. Namun demikian hal ini tidak menjadi penghalang bagi Syarifah untuk bangun dan berlari mengejar cita-citanya. (IS)
Tanggal |
: |
18 September 2020 |