Usung Tema Moderasi Beragama, Dosen HKI Diundang Konferensi Internasional di Turki

Jum'at, 04 November 2022 03:18 WIB   Administrator

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pada akhir Oktober 2022 salah satu dosen Prodi HKI, Pradana Boy ZTF, menghadiri konferensi internasional yang diselenggarakan universitas yang terletak di bagian tenggara Turki oleh sebuah lembaga think-tank dengan tajuk Pluralism, Democracy and Economic Development in Muslim Majority Countries. Konferensi ini mengundang Pembicara dari berbagai universitas dan lembaga Islam di seluruh dunia.

Pradana Boy yang mendapat gelar P.hD dari NUS ini mempresentasikan materi tentang gerakan moderasi beragama di Indonesia. Boy mengambil sebuah pemikiran bahwa intoleransi, ekstremisme, radikalisme dan terorisme merupakan ancaman yang ditemukan dalam semua tradisi agama dan masyarakat. Dalam mengatasi hal tersebut, Pradana Boy menawarkan tiga pendekatan, yaitu: pendekatan hukum dan kekerasan, pendekatan afeksi psikologis dan pendekatan intevensi kognitif.

“Moderasi beragama adalah salah satu upaya untuk mengatasi radikalisme dengan melakukan intervensi kognitif”, ungkap Dosen yang berasal dari Lamongan ini.

Sebagai afiliasi dari Universitas Islam Terbaik di Indonesia, Pradana Boy ingin mengingatkan kembali terkait dengan internasionalisasi sebagai suatu tujuan untuk perluasan wawasan, pertukaran gagasan, dan mencari persamaan universal dalam membangun masa depan kemanusiaan; maka internasionalisasi harus juga difahami sebagai pertukaran nilai.

Dalam banyak kesempatan forum internasional yang dihadiri oleh Pradana Boy, tidak jarang menghadirkan “pengalaman Indonesia,” “pengalaman Islam Indonesia,” atau “pengalaman Muhammadiyah.” Secara sederhana, hal tersebut dapat dipresentasikan untuk materi dalam konferensi karena itulah tema yang paling dikuasai dengan sangat baik.

“Pengalaman di Turki yang saya sampaikan, sebenarnya dengan sangat mudah dapat ditemukan di berbagai universitas di Indonesia. Namun, satu hal positif yang bisa garisbawahi adalah, kenyataan itu sebenarnya menunjukkan sudah adanya visi internasionalisasi dalam masing-masing lembaga,” kata Pradana Boy yang saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan 1 di Fakultas Agama Islam.

“Maka tugas lanjutannya, bukan hanya menjaga api visi itu tetap menyala, tetapi mencarikan saluran-saluran agar api visi trsebut tersalur pada ranahnya dan kemudian menghasilkan sesuatu dari nyala api itu”, ujarnya.

Shared: